Identifikasi Lapisan Permukaan Pada Ruas Jalan Waiselan-Latu STA 11+ 295 – 14+ 295 Kecamatan Kairatu

Authors

  • Buang Mikael Atuany Politeknik Negeri Ambon, Indonesia
  • Paulus Fredy Picauly Politeknik Negeri Ambon, Indonesia
  • Vector Reinhard Redolf Hutubessy Politeknik Negeri Ambon, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59837/jpnmb.v2i5.607

Keywords:

jenis kerusakan jalan, tingkat kerusakan, metode bina marga

Abstract

Ruas jalan Waiselan–Latu merupakan jalan penghubung antara Desa Waiselan dan Desa Latu, dengan panjang total mencapai 43 km. Jalan ini berperan penting sebagai jalur utama transportasi dan distribusi ekonomi masyarakat setempat. Namun, kondisi jalan saat ini mengalami berbagai jenis kerusakan, seperti lubang, retak kulit buaya, pelepasan butir, dan amblas. Tingginya tingkat penggunaan jalan tidak sebanding dengan pertumbuhan dan peningkatan kualitas jalan, sehingga menyebabkan beban berlebih yang mempercepat kerusakan. Penelitian ini menggunakan metode Bina Marga, yang meliputi prosedur perencanaan umum dan penyusunan program pekerjaan berat (rehabilitasi dan peningkatan) maupun pekerjaan ringan (pemeliharaan rutin) untuk jalan kabupaten yang diklasifikasikan sebagai jalan lokal. Hasil analisis kondisi jalan pada STA 11+295 – 14+295 dibagi menjadi tiga segmen. Segmen 1 (STA 11+300–11+700) memiliki enam jenis kerusakan, segmen 2 (STA 12+300–12+900) delapan jenis kerusakan, dan segmen 3 (STA 13+100–13+400) empat jenis kerusakan. Tingkat kerusakan segmen 1 dan 2 memperoleh nilai kondisi 2, yang menandakan perlunya program peningkatan. Sementara itu, segmen 3 memperoleh nilai kondisi 7, yang hanya memerlukan pemeliharaan rutin.

References

Akbar, M., Betaubun, H., Utary, C., Pamuttu, D. L., & Pasalli, D. A. (2023). Identifikasi Jenis dan Tingkat Kerusakan Jalan pada Sistem Jaringan Jalan Perkotaan. Journal of Research and Innovation in Civil Engineering As Applied Science (RIGID), 2(1), 7–13.

Aulia Waris, S., Farida, A., Widodo, S., & Saputra, A. (2023). Identifikasi Kerusakan Jalan dengan Metode International Roughness Index (IRI) dan Road Condition Index (RCI) (Studi Kasus: Jalan Nasional Sorong – Makbon Km.12+000 s/d Km.17). Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Sorong.

Barokah, J., Sulandari, E., & Mayuni, S. (2025). Evaluasi Kerusakan Lapisan Permukaan Perkerasan Lentur Pada Ruas Jalan Parit Bugis Kabupaten Kubu Raya dengan Metode Indeks Kondisi Perkerasan. Jurnal Serambi Engineering, 10(2).

Faritzie, H. A., Firda, A., & Aprilyanti, S. (2022). Identifikasi dan Analisis Kerusakan Jalan pada Ruas Jalan Siaran Sako Kota Palembang. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti, Palembang.

Fataruba, M. Z., Hamkah, H., & Jakob, J. C. (2025). Perhitungan Abutment Dan Fondasi Jembatan Ake Samo Pada Ruas Jalan Saketa-Dehepodo Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa, 1(8), 1588-1599.

Hardiyatmo, H. C. (2007). Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kamur, S., Kusmita, T., Ningsih, S., & Desiasni, R. (2025). Identifikasi Ketebalan Lapisan Lapuk Pada Zona Rawan Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis (Studi Kasus: Ruas Jalan Kolaka-Kolaka Timur). Jurnal Riset Fisika Indonesia, 5(2), 107-120.

Prasetiawan, J., & Utamy, R. (2021). Analisa Tingkat Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga dan Alternatif Penanganannya. Jurnal Handasah, 1(1), 9–13.

Rinaldi, N., Lestari, F., & Pramita, G. (2022). Identifikasi Kerusakan Jalan dan Alternatif Perbaikan Jalan pada Ruas Jalan Tegineneng – Gunung Sugih, Lampung. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Teknokrat Indonesia, Lampung.

Sulaksono, S. (2001). Catatan Kuliah Rekayasa Jalan. Bandung: ITB.

Taufikkurrahman, T. (2021). Analisa Kerusakan Jalan Berdasarkan Metode Bina Marga. SISTEM, 17(1), 45–53.

Downloads

Published

2025-10-13

How to Cite

Atuany, B. M., Picauly, P. F., & Hutubessy, V. R. R. (2025). Identifikasi Lapisan Permukaan Pada Ruas Jalan Waiselan-Latu STA 11+ 295 – 14+ 295 Kecamatan Kairatu . Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa, 2(5), 892–897. https://doi.org/10.59837/jpnmb.v2i5.607

Issue

Section

Articles